Jumat, 29 Oktober 2010

Adam : Manusia Pertama atau Khalifah Pertama bag 1

Banyak kontroversi seputar topik apakah Adam as adalah manusia pertama atau khalifah pertama ataukah keduanya.Tulisan ini termasuk bagian dari kontroversi tema seputar Adam as.Dan kami kira perbedaan pendapat adalah celah bagi ilmu untuk dipahami.

Bismillahirrohmanirrohim..
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi….” (QS 2;30)

Kata khalifah memiliki dua makna yaitu sebagai wakil dan sebagai pengganti.Namun untuk ayat ini kami cenderung menyandarkan khalifah sebagai wakil Allah di muka bumi.Menurut kami wakil adalah lebih tepat karena fungsi khalifah adalah mengelola sumber daya bumi dan menegakkan hukum Allah di bumi.
Karena apabila khalifah dimaknai pengganti berarti ada khalifah sebelum Adam as yang harus diganti akan tetapi kami tidak menemukan dalil dalam Al Quran dan Al Hadits yang menunjukkan adanya khalifah sebelum Nabi Adam as.
“Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka)di muka bumi sesudah mereka,supaya Kami memperhatikan kamu berbuat”.(QS Yunus 14)

Sebagian orang mengartikan bahwa ada khalifah sebelum Adam as dengan mendasarkan pada Surat Yunus diatas.Namun kami,dengan keterbatasan kami, berkesimpulan bahwa Al Baqoroh diatas menyiratkan bahwa Allah akan menjadikan khalifah di muka bumi berarti Allah menciptakan dan memilih khalifah dari semua makhluk yang ada pada saat itu.Kami bersandar pada pengertian

“Kami mengajarkan kepada Adam nama-nama(benda) seluruhnya…..”

Yang berarti Adam as tidak akan belajar dari khalifah sebelum dia (jika ada) dan nama-nama yang diajarkan Allah padanya adalah termasuk fungsi dan manfaat masing-masing benda.
Lagipula tidak mungkin bumi dan segala sumber dayanya bisa dimanfaatkan oleh malaikat dan jin karena keduanya adalah makhluk gaib sedangkan bumi adalah nyata.Malaikat tidak dibekali Allah nafsu yang negatif sehingga tidak bisa diharapkan untuk dapat menegakkan hukum Allah secara adil.
Kemudian firman Allah mendapat pertanyaan dari malaikat :

“Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah,padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?”

Pertanyaan dari malaikat seringkali dipahami ;
1.bahwa malaikat telah mengetahui bahwa akan terjadi kerusakan dan pertumpahan darah karena telah terjadi peristiwa seperti itu pada masa sebelumnya atau
2.bahwa malaikat,dengan pemahaman yang diberikan Allah pada mereka,mengetahui bahwa Adam akan mempunyai keturunan dan keturunan Adam bakal melakukan perbuatan yang tidak disukai Allah.Malaikat mengkhawatirkan murka Allah pada keturunan Adam sehingga malaikat memohon Allah untuk membatalkan keputusanNya.tidak menjadikan khalifah.
Menurut Ibnu Abbas sesungguhnya malaikat diuji Allah dengan penciptaan Adam sebagaimana langit dan bumi diuji Allah dalam ;
“datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan rela atau terpaksa!Keduanya menjawab;kami datang dengan rela”.(QS Fushilat 11)

Kemudian atas pertanyaan malaikat tersebut maka  Allah berfirman;
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.(QS 2;30)

Lantas dimulailah penciptaan Adam as sebagai manusia ;
“Ingatlah ketika tuhanmu berfirman pada malaikat,”Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
 (al basyar) dari tanah”.
“Maka apabila telah kusempurnakan kejadiannya dan kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu maka hendaklah kalian bersujud kepadanya”. QS Ash Shaad 71-72
“Allah menciptakan Adam dari tanah,kemudian Allah berfirman,”Jadilah” maka jadilah ia”.QS Al Imran 3;59
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (al insan) dari suatu sari pati dari tanah”. QS Mukminun 12.

Perbedaan Al Basyar dan Al Insan adalah :
Al Basyar lebih menekankan pada pengertian benda material,tubuh fisik manusia dengan mendasarkan arti pada makna kontekstual pada ayat yang berkaitan.
Al Insan menekankan pada sesuatu yang diciptakan dan dianugerahi sesuatu yang bermanfaat dan mempunyai sifat negatif.Memiliki arti manusia secara lengkap baik secara fisik maupun rohani (memiliki akal dan nafsu) dengan berdasarkan Surat At Tiin dan fisiknya berdasarkan yang tersebut dalam Surat Ath Thoriq,tanah dan air.
Allah mengajarkan (dengan metodeNya sendiri) nama-nama benda kepada Adam as,tentang segala sesuatu yang ada di bumi dan memanfaatkannya.tercantum pada QS Baqoroh 31. Proses pengajaran ini dijadikan bekal Adam untuk diwariskan kepada anak cucunya dalam rangka mengelola dunianya kelak.Pendidikan kilat yang diselenggarakan Allah merupakan dasar dari pengetahuan sehingga Adam mampu mengidentifikasi nama-nama seluruhnya dan mampu mengembangkannya sesuai akal yang dianugerahkan Allah pada manusia. Faktor inilah yang mendorong manusia untuk menjadi makhluk pembelajar.. Adam mampu mengidentifikasi dan mengembangkan daya nalarnya sampai pada tahap yang mengagumkan malaikat. Sementara, malaikat tidak mempunyai pengetahuan sedikit pun kecuali apa yang telah diinformasikan Allah kepada mereka.
Setelah itu,Allah memerintahkan pada malaikat ; “sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu jika kamu memang benar” Ternyata malaikat menjawab “TIDAK TAHU” (bahasa Quran-nya “Maha Suci Engkau tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami….”.).Lengkapnya subhaanaka laa ‘ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa. Inilah yang membuat malaikat jatuh tersungkur karena ta’dzim kepada Adam akan pencapaian ilmunya.
Kami berkesimpulan bahwa belum ada manusia sebelum Adam as karena tidak ada bukti yang akurat untuk membuktikan kehidupan manusia pra Adam.Bangsa jin memang diciptakan terlebih dahulu dari Adam tetapi logika kami sulit menerima bahwa jin mampu mengelola bumi dan sumber dayanya karena perbedaan dimensi antara bumi (3 dimensi) dan jin (4 dimensi) dan ,boleh jadi,jin telah menghuni bumi serta telah menumpahkan darah di bumi (sebab pertanyaan malaikat). Mengenai bukti-bukti sejarah tentang ditemukannya reaktor nuklir yang berusia 2 juta tahun dan sepatu purba yang berumur sama kami sampaikan bahwa ada metode pengukuran fosil yang berbeda dan menghasilkan usia yang berbeda dari setiap obyek penelitian.Berikut :

1. Stratigrafi
Mengukur kedalaman fosil terkubur. Dengan memperhatikan lapisan batuan endapan ilmuwan dapat memperkirakan jumlah watu yang telah lewat sejak lapisan yang mengandung fosil terbentuk. Secara umum semakin dalam batuan dan fosil berada, semakin tua usia fosil.
Kelemahan teori ini adalah Jika Anda menuang air raksa, minyak dan air ke dalam gelas, air raksa akan berada di lapisan paling bawah, tapi ini bukan karena air raksa berusia lebih tua. Kaidah fisika berlaku di sini. Berat jenis adalah faktor penyebab yang menentukan letak lapisan; dan ini tidak ada kaitannya dengan kronologi (urutan waktu) penuangan. Hal yang sama berlaku pada lapisan-lapisan berbeda pada sisa-sisa endapan. Lapisan-lapisan itu mengendap di tempatnya berada, tapi ini tidak selalu berarti bahwa lapisan tertua adalah yang terletak di bagian paling bawah

2. Pengamatan fluktuasi medan magnet bumi
Tiap lapisan medan magnet berbeda seiring waktu, medan magnet bumi terus bergeser.

3. Perhitungan radioisotop dari batuan beku sekitar fosil
Batuan-batuan beku memiliki sedikit unsur radioaktif tapi masih mampu dideteksi oleh alat yang sangat peka. dan radioaktif selalu meluruh seiring waktu. Sebagai contoh uranium-235 yang meluruh menjadi separuhnya dalam 700 juta tahun menjadi Timbal-207. Dengan membandingkan jumlah unsur uranium-235 dan timbal-207 dalam batuan tersebut, usian batuan beku tersebut dapat ditentukan.
Penentuan usia radioisotop tidak dapat dipakai langsung pada fosil karena mahluk hidup tidak memuat unsur radioaktif. Untuk menentukan usia fosil, lapisan leleh (batuan gunung berapi) dibawah fosil (sebelum fosil ada) dan diatasnya (setelah makhluk mati) yang diperiksa.

4. Memakai fosil penunjuk
Dengan petunjuk fosil yang ditemukan perdampingan dengan fosil yang dicari dan fosil penunjuk sudah diketahui perkiraan usianya.

Mengenai metode lainnya yaitu :
Tes radiometrik untuk mengukur batuan vulkanik
Tes radiometrik digunakan untuk menghitung umur batuan sesuai dengan prinsip setengah-umur, yaitu: ada sejumlah elemen radioaktif di batuan vulkanik di bumi. Kandungan radio aktif di batuan ini secara alami hilang dan berubah menjadi bentuk yang stabil. Dengan melihat proses ini, menghitung jumlah radioaktif dan material stabil, bisa ditentukan berapa banyak material radioaktif yang berubah ke dalam bentuk stabil di dalam rentang waktu tertentu. Sehingga umur batuan ini adalah dua kali dari jumlah material radioaktif berubah menjadi setengah-umur.
Umur bumi juga ditentukan dengan metoda yang sama. Batuan yang dipakai untuk memperkirakan umur bumi sama dengan dengan meteor atau tanah di bulan, yang diasumsikan diciptakan pada waktu yang sama dengan bumi. Sampel dari batuan ini diasumsikan sebagai batuan yang tertua, dan digunakan untuk menentukan umur bumi. Sesuai dengan data ini, umur bumi adalah 4,6 miliar tahun.
Ada sejumlah test radiometrik mempergunakan prinsip ini : “material radiometer berubah terhadap waktu.” Bahan dari berbagai material setengah-umur dipergunakan untuk membuat perkiraan historis dari berbagai henis batuan. Selain mempergunakan perubahan uranium-timah, digunakan teknik perubahan yang lain seperti rubidium-strontium dan potassium-argon juga digunakan. Ada juga metoda yang lebih baru seperti jam-fisi, thermoluminescence, neodymium-samarium. Kebanyakan dari cara-cara itu sebelumnya digunakan untuk menentukan umur.
Banyak orang berpikir bahwa metoda penentuan umur ini menunjukkan bahwa segi ilmiahnya tepat dan sesuai dengan hukum-hukumnya. Tetapi kenyataannya sangat banyak kritik serius terhadap penentuan umur mempergunakan metoda ini.
Tes radiometrik ini didasarkan pada beberapa asumsi, walaupun tidak ada landasan yang bisa dipegang. Pertama, supaya bisa mempercayai tes ini; harus dipahami sungguh-sungguh bahwa tidak ada atom yang stabil di batuan mula-mula. Contohnya, sebuah tes uranium yang bisa dipertanggungjawabkan hanya bisa dibuat jika tidak ada timah di batuan itu. Jika sebelumnya batuan itu sudah memiliki kandungan timah, maka umurnya akan diperkirakan jauh lebih tua. Dan tidak mungkin bisa ditemukan apakah batuan mula-mula sudah memiliki kandungan timah atau tidak.
Hal kedua yang lebih penting adalah, menentukan lebih dahulu bahwa batu yang akan diukur berada dalam sistem yang tertutup. Batuan ini harus terlindungi dari efek-efek kejadian eksternal.
Contoh terbaik dali jenis efek ini bisa ditemukan di penentuan umur dengan potassium-argon. Metoda penentuan umur ini mengukur jumlah potassium yang berubah menjadi argon dalam satu rentang waktu. Jadi kita berpikir bahwa umur batuan bisa ditentukan dari perubahan komposisi rasio potassium-argon yang dimilikinya. Tetapi ada satu hal penting: Udara yang kita hirup berisi gas argon dalam jumlah besar. Gas ini, saat bebas, akan masuk ke dalam batuan dan meningkatkan jumlah kandungan argon di dalamnya. Sehingga umur batuan akan diperkirakan jauh lebih tua dari kenyataannya.
Air di dalam tanah juga membuat masalah yang penting. Air menyerap berbagai mineral dan material radioaktif saat melewati kedalaman tanah. Kemudian para evolusionis memakai mineral yang ada di batuan ini untuk menentukan umurnya. Ini menyebabkan masalah penting dan tidak bisa diabaikan dalam menentukan umur batuan.
Supaya tepat dalam memperkirakan umur sebuah sampel, tiga fakta di bawah ini harus diperhatikan:
1. Jumlah material radioaktif yang dimiliki oleh batuan mula-mula
2. Jumlah atom stabil yang ada di batuan mula-mula
3. Gas eksternal yang masuk ke dalam batuan.
Tenyata sangat tidak mungkin mengetahui dengan tepat ketiga kenyataan yang ada di atas.
Ada beberapa contoh lain yang bisa diberikan:
- Aliran lava bawah tanah yang diketahui berumur 20 tahun, dengan test radiometrik dikatakan berumur 12-21 miliar tahun.
- Umur lava yang meletus di Hawaii pada tahun 1.800, dengan test potassium-argon dikatakan berumur 1-2,4 miliar tahun dan dengan metoda penentuan umur helium dikatakan berumur 140-670 miliar tahun.
- Umur danau garam Crater di Oahu Amerika, diperkirakan 92-147 juta tahun, 140-680 juta tahun, 930-1.580 juta tahun, 1.230-1.960 juta tahun, 1.290-2.050 juta tahun dan 1.260-1.900 juta tahun dari beberapa metoda tes rediometrik. Ini jelas menunjukkan ketidak-akuratannya
- Beberapa pohon di Auckland, New Zealand yang ada di lapisan lava, diperkirakan berumur 145-465 tahun. Padahal dengan mempergunakan tes Karbon-14, pohon yang sama diperkirakan hanya berumur beberapa ratus tahun saja.
Dalam banyak kondisi yang sama, diketahui bahwa test radiometrik memberikan hasil yang keliru sampai ribuan bahkan jutaan tahun, dan menimbulkan pertentangan yang keras di antara penggunanya sendiri.
Contoh yang lain adalah sampel batuan bulan yang dikumpulkan oleh NASA. Tes radiometrik menyatakan bahwa umur batuan itu antara 700 juta tahun sampai 28 miliar tahun. Ini membuktikan pengukuran umur dengan metoda itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena memberikan hasil dengan rentang waktu yang tidak masuk akal untuk batuan yang sama.

TEST KARBON-14
Karbon-14 sebenarnya termasuk jenis tes rediometrik. Tetapi ada karakteristik khusus yang membedakannya dari yang lain. Tes radiometerik yang lain hanya bisa digunakan untuk menentukan umur batuan vulkanik, sedangkan karbon-14 bisa digunakan untuk memperkirakan umur makhluk hidup, karena elemen radioaktif yang ditemukan di dalam makhluk hidup hanyalah karbon-14.
Tes karbon-14 untuk mengukur makhluk hidup
Bumi secara terus-menerus terpapar dengan hujan cahaya kosmik dari luar angkasa. Cahaya ini berbenturan dengan nitrogen-14 yang ada banyak di atmosfer dan berubah menjadi elemen radioaktif, karbon-14. Substansi baru yang dihasilkan dari kombinasi karbon-14 dan oksigen di atmosfer membuat karbon-140, yang merupakan jenis radioaktif yang lain.
Sebagaimana diketahui, tanaman mempergunakan CO2 (karbon dioksida), H2O (air) dan udara sebagai nutrisi. Beberapa molekul karbon dioksida ini diserap oleh tanaman di mana membuat molekulnya berisi kabon radioaktif, karbon-14. Tanaman mengumpulkan bahan radioaktif di dalamnya.
Beberapa organisme hidup makan tanaman. Beberapa makhluk hidup memakan makhluk yang lain atau makan tanaman. Mengikuti rantai makanan ini, karbon radioaktif yang dihisap makanan dari udara disalurkan ke tanaman yang lain. Sehingga setiap makhluk di bumi menghirup karbon-14 dalam jumlah yang sama yang ada di atmosfer.
Saat tanaman atau binatang mati, mereka tidak memperoleh karbon-14 karena tidak bisa makan lagi. Karena karbon-14 adalah bahan radioaktif, dia memiliki setengah-umur dan mulai berkurang jumlahnya sejalan dengan waktu. Jadi berdasarkan hal itu, dengan mengukur karbon-14 di dalam tubuh tiap-tiap makhluk, bisa digunakan untuk memperkirakan umur bumi.
Setengah-umur dari karbon-14 adalah mendekati 5.570 tahun, yang berarti setiap 5.570 tahun setengan dari jumlah karbon-14 yang ada di dalam makhluk hidup menjadi rusak. Contohnya, jika ada 10 gram karbon-14 di dalam tubuh makhluk hidup 5.570 tahun yang lalu, hari ini akan tinggal 5 gram. Karena karbon-14 memiliki perioda setengah-umur yang pendek, maka tidak bisa dingunakan untuk menentukan umur dari sampel yang diperkirakan memiliki umur sangat tua seperti yang dihasilkan oleh tes radiometrik. Diasumsikan bahwa tes karbon-14 memberikan hasil yang bisa dipertanggungjawabkan untuk meneliti sampel antara 10 ribu sampai 60 ribu tahun.
Seperti sudah disebutkan, tes karbon-14 memiliki tempat yang berbeda dari tes radiometrik yang lain, karena digunakan untuk menentukan umur makhluk hidup. Karena itulah, tes karbon-14 sekarang ini paling banyak digunakan dibandingkan teknik penentuan umur yang lain. Tetapi tetapi ada kelemahan tes karbon-14, seperti yang ditemukan pada tes radiometrik yang lain.
Satu hal yang paling penting dari kenyataan ini adalah, sangat besar kemungkinannya bahwa sampel yang sedang diukur umurnya, terpapar dengan gas eksternal. Interaksi dengan gas-gas yang lain ini sangat mungkin terjadi melalui air terkarbonasi atau bikarbonasi. Jika air alam yang berisi karbon-14 ini mengenai sampel yang diukur, maka elemen karbon-14 air tersebut akan masuk ke dalam sampel. Dengan kondisi ini, umur sampel akan menjadi lebih muda dibandingkan yang sebenarnya.
Kebalikannya bisa juga terjadi. Di bawah kondisi tertentu, jumlah karbon-14 yang ada di sampel dapat menguap keluar membentuk karbonat dan bikarbonat. Dalam kondisi ini, umur yang dihitung akan jauh lebih tua dari yang sebenarnya.
Pada kenyataannya ada banyak temuan yang nyata yang menunjukkan tes karbon-14 tidak tepat. Sampel dari makhluk yang masih hidup, dites dengan karbon-14, menunjukkan umurnya beberapa ribu tahun. Sedangkan sampel dari makhluk yang baru saja mati menunjukkan umur yang jauh lebih tua dari yang sebenarnya.
Diketahui bahwa tes karbon-14 yang dilakukan terhadap sampel yang telah diketahui umurnya, biasanya memberikan hasil yang salah. Contohnya:
- Tes karbon-14 yang dilakukan terhadap anjing laut yang baru saja mati, menunjukkan umur 1.300 tahun.
- Umur dari tiram yang masih hidup adalah 2.300 tahun.
- Tanduk rusa yang sama menunjukkan umur 5.340, 9.310 dan 10.320 tahun.
- Kulit kayu pohon memberikan hasil 1.168 dan 2.200 tahun saat ketika diukur dalam waktu yang bersamaan.
- Di kota Jarmo Irak Utara orang-orang di sana hidup 500 tahun lalu, tetapi dengan tes karbon-14 umurnya adalah 6.000 tahun.
Kenyataanya, semua contoh ini mempelihatkan fakta bahwa tes karbon-14 juga tidak bisa diterima keakuratannya seperti halnya tes radiometrik yang lain.

(((...bersambung...)))
silahkan baca :
1.Adam manusia pertama atau khalifah pertama bag 2
2. Tuhan,Engkau menurut mereka
3. Memahami Islam sebagai Konsep Berserah Diri
4.Penciptaan (4) ttg Manusia

13 komentar:

  1. Menurut beberapa Ahli Tafsir bahwa sebelum Allah menjadikan Adam Nenek Moyang Kita telah ada 30 Adam.
    Ada penjelasan Boos?

    BalasHapus
  2. alhamdulillah...penjelasan tentang itu belum saya peroleh.Bisa disebutkan menurut tafsir siapa ya?Kalau ahli tafsir menggunakan weda sebagai acuan maka jumlah tersebut bisa menjadi mungkin.
    salam

    BalasHapus
  3. Panjenengan bisa membaca Tafsir Al-Azhar, karya Prof. Dr. Hamka Juzu' 1 halaman 168.

    BalasHapus
  4. @kaisnet..
    bisa minta bantuan untuk jumlah 30 di posting aja?sama2 belajar...
    salam

    BalasHapus
  5. Sudah saya posting Booos,
    maaf atas keterlambatannya.
    Baru pendapat pertama.

    BalasHapus
  6. Pendapat kedua sudah saya posting di bawah pendapat pertama.
    semuanya kopi paste dari kitab tafsirnya.

    BalasHapus
  7. Pak Hanan,
    terima kasih sudah mampir di blog saya. Langsung saja:

    Ttg adam saya punya pendapat yg sudah saya tuangkan di Blog saya:

    http://wirajhana-eka.blogspot.com/2007/08/adam-bukan-manusia-pertama-banyak-adam.html#islam

    Saya berharap ada koreksi yg bapak bisa berikan.

    ttg metode,
    beberapa yg bapak tulis sudah di lama di komentari di Talk of origin, silakan bapak di rekonsil ulang mana yang bisa dipake mana yang perlu dibuang. Untuk itu saya bantu alamatnya.

    sebagai pengantar, silakan buka wikipedianya:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Keberatan_terhadap_evolusi

    Utk detailnya silakn masuk ke sini:
    http://www.talkorigins.org/faqs/faq-age-of-earth.html#creacrit
    http://www.talkorigins.org/faqs/dating.html
    http://www.talkorigins.org/faqs/hovind/howgood-yea.html

    ato kalo mo iseng baca2 indeksnya:
    http://www.talkorigins.org/origins/faqs-index.html

    note:
    Saya bukan pendukung teori Evolusi namun beberapa hal saya sepakat dengan mereka misalnya utk rediometrik dan C14..

    salam.

    BalasHapus
  8. salam
    pak wirajhana
    trims telah berkunjung di rumah saya.
    saya akan pelajari link yang anda berikan
    salam
    Abu Hanan

    BalasHapus
  9. @fean
    perbedaan dimensi,saya pikir,bukanlah halangan untuk berinteraksi.hanya saja cara berinteraksi telah "ditutup" Allah oleh sebab yang kita belum tahu.
    salam
    Abi Hanan

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum wr.wb,
    menurut pemahaman saya mengenai kata Adam adalah : sebagai nama yg sudah diberikan Allah untuknya seperti rasul-rasul dan nabi-nabi sesudah beliau, jadi tidak dapat saya katakan sebagai pengganti nama.

    Apakah Adam sebagai manusia pertama ?
    saya jawab dengan iya karena adam dikatakan manusia sebab dia sempurna atas kejadiannya.(diciptakan dari tanah liat hitam) walaupun ada keturunannya yg cacat bukan berati tidak sempurna.(takdir Allah).
    sebelum Adam ada juga makhluk tetapi bukan manusia.(tidak diciptakan dari tanah ).

    Apakah Adam sebagai khalifah ?
    saya jawab dengan iya.karena Adam diberi ilmu pengetahuan yg jin dan malaikat sama sekali tidak mengetahui.dibutuhkan untuk kehidupan dimuka bumi.beliau adalah yg didekatkan dengan Allah.

    mengenai surat yunus ayat 14, tidak mengaju dalam urusan penggantian kekhalifahan melainkan penggantian manusia ke manusia setelah penciptaan Adam.

    mengenai komentar para malaikat mengenai kehendak Allah menciptakan khalifah dimuka bumi,
    -malaikat tidak mengetahui arti khalifah
    -malaikat tidak akan mengetahui kejadian dimasa akan datang.
    komentar mereka telah dijawab oleh Allah,
    Sesungguhnya Aku mengetahui apa yg tidak kamu ketahui.

    jadi, siapakah yg hidup sebelum nabi Adam a.s di muka bumi ?
    saya jawab,yg jelas bukan jin dan juga bukan malaikat.
    -tugas malaikat hanya bertasbih kepada Allah.
    -tugas jin pun beribadah kepada Allah saat dia di surga tetapi gara-gara iblis gologan jin telah memfitnah adam dan isterinya,mereka semua dikeluarkan juga dari surga.

    jadi, makhluk yg hidup sebelum adam adalah makhluk yg tidak berakal dan tidak mempunyai hati dan tidak ditiupkan roh ciptaan Allah yg sempurna.
    mereka ini dijadikan bahan bakar untuk manusia.

    salaam,
    Wassalamualaikum wr.wb,
    sayyid.

    BalasHapus
  11. wa 'alaykum salam warahmatullohi wabarokatuh
    @sayyid - semoga dimuliakan Allah
    suatu pendapat yang baik dan mencerahkan.
    terima kasih.
    wassalam

    BalasHapus